Nama : Maidatun Maftukha
Kelas : IX-7
No.absen : 23
Materi Pembelajaran Kelas IX semester
Ganjil
no
|
Standar kompetisi
|
Kompetisi dasar
|
1
|
Memahami berbagai sistem dalam
kehidupan manusia
|
1.1
mendeskrisikan
sistem ekskresi pada manusia dan hubungan nya dengan kehidupan
1.2
Mendeskripsikan
sistem reproduksi dan penyakit yang berbehubungan dengan sistem reproduksi
pada manusia
1.3
Mendeskripsikan
sistem koordinasi dan alat indra pada manusia dan hubungan nya dengan
kesehatan
|
2
|
Memahami kelangsunagn hidup pada mahluk
hidup
|
2.1
mendeskripsikan kelangsungan hidup mahluk hidup melalui adaptasi, seleksi
alam, an perkembangbiakkan
2.2 mendeskripsikan konsep pewarisan
sifat pada mahluk hidup
2.3 mendeskripsikan proses pewatisan
dan hasil pewarisan sifat dan penerapan nya
2.4 mendeskripsikan penerapan
bioteknologi dalam mendukung kelangsungan hidup manusia melalui produksi
pangan
|
3
|
Memahami Konsep Kelistrikkan dan
Penerapan nya dalam Kehidupa Sehari-hari
|
3.1 mendeskripsikan muatan listrik
untuk memehami gejala-gejala listrik statis serta kaitan nya dalam khidupan
sehari-hari
3.2 menganalisis percobaan lisrik
dinamis dalam suatu rangkaian serta penerapan nya dalam kehidupan sehari-hari
|
Sistem
Koordinasi Pada Manusia
A. Sistem Saraf pada manusia
Sistem
saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan
rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Untuk
menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf,
yaitu :
Reseptor adalah alat penerima rangsangan atau impuls.
Pada tubuh yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.
Pengahantar impuls dilalukan oleh saraf itu sendiri.
Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung
terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas yang disebut dengan neuron.
Efektor adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang
telah dihantarkan oleh penghanter impuls. Efektor yang paling penting adalah
otot dan kelenjar.
Sistem saraf
mempunyai tiga fungsi utama, yaitu:
Sebagai alat komunikasi anatar tubuh dan dunia luar tubuh
Sebagai pengendali atau pengatur kerja organ-organ tubuh
Sebagai pusat pengendali tanggapan tubuh terhadap
perubahan keadaan disekitarnya
1) Sel Saraf (Neuron)
Sel
saraf berfungsi untuk mengirimkan atau menyampaikan pesan (impuls) yang berupa
rangsangan atau tanggapan. Secara umum sel saraf dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu :
Badan sel, merupakan bagian sel saraf yang didalamnya
terdapat sitoplasma dan inti sel. Badan sel berfungsi mengolah rangsangan yang
diterima neuron.
Dendrit merupakan penjuluran pendek dari badan sel.
Dendrit berfungsi mengahantarkan rangsangan kebadan sel saraf.
Akson (neurit) merupakan penjuluran panjang dari badan
sel. Akson berfungsi untuk mengantarkan rangsangan keneuron lain.
Selain ketiga bagian tersebut, sel saraf juga memiliki
beberapa struktur tambahan diantaranya sel Schwan, selaput mielin, dan nodus
Ranvier. Sel Schwan berfungsi untuk membentuk selaput mielin. Selaput mielin
berfungsi untuk melindungi dan memberi nutrisi pada akson. Nodus Renvier
berfungsi untuk mempercepat jalannya impuls saraf.
Menurut struktur dan fungsinya, sel saraf dibagi menjadi
tiga yaitu :
Sel saraf sensorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi
menerima rangsang yang datang kepada tubuh atau panca indra, dirubah menjadi
impuls (rangsangan) saraf, dan meneruskannya ke otak. Badan sel saraf ini
bergerombol membentuk ganglia, akson pendek, dan dendritnya panjang.
Sel saraf motorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi
untuk membawa impuls saraf dari pusat saraf (otak) dan sumsum tulang belakang
menuju otot. Sel saraf ini mempunyai dendrit yang pendek dan akson yang
panjang.
Sel saraf penghubung adalah sel saraf yang banyak
terdapat di dalam otak dan sumsum tulang belakang. Neuron (sel saraf) tersebut
berfungsi untuk menghubungkan atau meneruskan impuls (rangsangan) dari sel saraf
sensorik ke sel saraf motorik.
B. Macam-macam Gerak
Gerakan merupakan
salah satu cara tubuh dalam mengagapi rangsangan. Berdasarkan jalannya
rangsangan (impuls) gerakan dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Gerak sadar
Gerak sadar atau
gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari. Pada
gerak sadar ini, gerakan tubuh dikoordinasi oleh otak. Rangsangan yang diterima
oleh reseptor (indra) disampaikan ke otak melalui neuron sensorik. Di otak
rangsangan tadi diartikan dan diputuskan apa yang akan dilakukan. Kemudian otak
mengirimkan perintah ke efektor melalui neuron motorik. Otot (efektor) bergerak
melaksanakan perintah otak. Contoh gerak sadar misalnya : menulis, membuka
payung, mengambil makanan atau berjalan.
Skema gerak sadar
:
Rangsangan(Impuls)
--> Reseptor(Indra) --> Saraf sensorik
--> Otak --> Saraf motorik --> Efektor (Otot)
b. Gerak Refleks (Tak Sadar)
Gerak refleks
adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang menyebabkan
gerakan ini tidak melewati otak namun hanya sampai sumsum tulang belakang.
Gerak refleks misalnya terjadi saat kita mengangkat kaki karena menginjak benda
runcing, gerakan tangan saat tidak sengaja menjatuhkan buku, gerakan saat
menghindari tabrakan dan lain sebagainya.
Skema gerak
refleks :
Rangsangan(Impuls)
--> Reseptor(Indra) --> Saraf sensorik
--> Sumsum
Tulang Belakang --> Saraf motorik --> Efektor (Otot)
C. Jenis Sistem Saraf
Sistem
saraf pada manusia dibedakan menjadi dua macam yaitu sistem saraf sadar dan
sistem saraf tidak sadar. Sistem saraf sadar meliputi sistem saraf pusat dan
sistem saraf tepi. Sistem saraf tidak sadar meliputi sistem saraf simpati dan
sistem saraf parasimpatik.
1) Sistem Saraf Sadar
a. Sistem Saraf Pusat
1.
Otak
Otak
terdiri dari :
Otak besar
(cerebrum) adalah bagian terbesar dari otak, volume otak besar pada orang dewasa
kira-kira 1500 cm3 . otak besar tersusun atas dua lapisan yaitu :
1)
Lapisan Korteks adalah lapisan tipis berwarna kelabu,
banyak terdapat badan sel saraf, permukaan berlipat-lipat, terdapat pusat
pendengaran, penglihatan, dll.
2)
Lapisan Dalam adalah lapisan berwarna putih banyak
terdapt dendrit dan akson
Fungsi
otak besar antara lain adalah :
1)
Sebagai pusat berpikir, kecerdasan, dan kemauan
2)
Sebagai pusat kesadaran, mengendalikan semua kegiatanyang
disadari.
Otak tengah
(mensecepalon)
Fungsi
otak tengah adalah:
1)
Pusat pengatur suhu
2)
Pusat pengatur cairan tubuh
3)
Pusat pengatur metabolisme tubuh
Otak kecil
(cerebellum) terdapat dibagian belakang otak besar terdiri atas
belahan kanan dan kiri yang dihubungkan oleh jembatan varol, bagian luar otak
kecil berwarna kelabu dan bagian dalamnya berwarna putih.
Sumsum Lanjutan (medulla
oblongata) terdapat didepan otak bagian bawah otak besar, menghubungjan otak kecil
denga sumsum tulang punggung. Bagain luar berwarna putih karena mengandung
dendrit dan akson, sedangkan bagian dalam berwarna kelabu karena mengandung
badan sel saraf. Fungsi sumsum lanjutab yaitu mengatur denyut jantung,
kecepatan pernapasan, dan kegiatan tubuh lainnya yang tidak disadari.
2.
Sumsum Tulang
Belakang (medulla spinalis) terdapat didalam rongga tulang belakan, lapisan terluar
berwarna putih berisi dendrit dan akson, sedangkan lapisan dalam berwarna
kelabu berisi banyak badan neuron. Fungsi sumsum tulang belakang yaitu sebagai
pusat gerak refleks dan penghubung menuju otak.
2) Sistem saraf
autonom (tak sadar)
Sistem saraf autonom merupakan bagian dari susunan saraf tepi yang
bekerjanya tidak dapat disadari dan bekerja secara otomatis. Sistem saraf
autonom mengendalikan kegiatan organ-organ dalam seperti otot perut, pembuluh
darah, jantung dan alat-alat reproduksi.
Menurut fungsinya, saraf autonom terdiri atas dua macam yaitu:
a. Sistem saraf simpatik
b. Sistem saraf parasimpatik
Sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik bekerja secara
antagonis (berlawanan) dalam mengendalikan kerja suatu organ. Organ atau
kelenjar yang dikendalikan oleh sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik
disebut sistem pengendalian ganda.
Fungsi dari sistem saraf simpatik adalah sebagai berikut :
Mempercepat
denyut jantung.
Memperlebar
pembuluh darah.
Memperlebar
bronkus.
Mempertinggi
tekanan darah
Memperlambat
gerak peristaltis.
Memperlebar pupil.
Menghambat
sekresi empedu.
Menurunkan
sekresi ludah.
Meningkatkan
sekresi adrenalin.
Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi yang berkebalikan dengan fungsi
sistem saraf simpatik. Misalnya pada sistem saraf simpatik berfungsi
mempercepat denyut jantung, sedangkan pada sistem saraf parasimpatik akan
memperlambat denyut jantung.
Sistem Hormon
Manusia
Asal kata hormon dari bahasa
Yunani yakni hormaen yang berarti menggerakkan.
Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu bagian dalam tubuh. Organ
yang berperan dalam sekresi hormon dinamakan kelenjar endokrin.
Disebut demikian karena hormon yang disekresikan diedarkan ke seluruh tubuh
oleh darah dan tanpa melewati saluran khusus. Di pihak lain, terdapat pulakelenjar eksokrin yang mengedarkan hasil sekresinya
melalui saluran khusus.
Walaupun jumlah yang diperlukan
sedikit, namun keberadaan hormon dalam tubuh sangatlah penting. Ini dapat
diketahui dari fungsinya yang berperan antara lain dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan tubuh, proses reproduksi, metabolisme zat, dan lain sebagainya.
Hormon akan dikeluarkan oleh
kelenjar endokrin bila ada rangsangan (stimulus). Hormon tersebut akan diangkut
oleh darah menuju kelenjar yang sesuai. Akibatnya, bagian tubuh tertentu yang
sesuai akan meresponnya. Sebagai contoh, hormone insulin disekresikan pankreas
saat ada rangsangan gula darah yang tinggi, hormon adrenalin disekresikan
medula adrenal oleh stimulasi saraf simpatik, dan lain-lain.
Di dalam tubuh manusia ada
beberapa jenis kelenjar endokrin, yakni kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid,
timus, pankreas, adrenal, ovarium, testis, dan kelenjar pencernaan. Simak dan
pahami uraian berikut.
1. Kelenjar Hipofi sis
(Pituitari)
Kelenjar hipofi sis terletak
pada dasar otak dan di bawah kendali hipotalamus. Di dalam tubuh, ukurannya
lebih kurang sebesar kacang ercis. Kelenjar ini seringkali disebut pula sebagai master
of gland, sebab hormone yang dihasilkan dapat memengaruhi fungsi
endokrin yang lain.
Berdasarkan strukturnya,
kelenjar hipofi sis terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian depan (lobus
anterior), bagian tengah (intermediet), dan bagian belakang (posterior). Bagian
tengahnya hanya dimiliki oleh bayi, sementara pada orang dewasa telah hilang
atau tinggal sisanya saja. Oleh karena itu, pada orang dewasa, kelenjar
hipofi sis hanya tersusundua bagian saja yakni bagian depan dan bagian
belakang. Berikut dibahas dua bagian kelenjar hipofi sis tersebut.
a. Kelenjar Hipofisis
Anterior
Kelenjar hipofisis anterior
berkembang dari lipatan langit-langit mulut yang tubuh ke arah otak. Lipatan
tersebut akhirnya kehilangan persambung an dengan saluran pencernaan. Bagian
depan kelenjar hiposifis ini menghasilkan banyak hormon. Selain itu,
berpengaruh juga terhadap berbagai macam organ
Di dalam tubuh, berbagai hormon
yang disekresikan kelenjar hipofi sis anterior ini hanya digunakan dengan
jumlah tertentu saja. Apabila terlalu berlebihan atau justru kekurangan dapat
memberikandampak yang tidak baik bagi tubuh. Misalnya saja, kelebihan hormone
somatotrof (hormon pertumbuhan) dapat menyebabkan pertumbuhan raksasa (gigantisme).
Selanjutnya, bila kelebihan tersebut terjadi pada waktu dewasa dapat
menyebabkan pertumbuhan yang tidak seimbang (akromegali), seperti tulang muka,
jari-jari tangan, dan kaki yang membesar. Sebaliknya, bila sekresi hormon
pertumbuhan kurang, akibatnya adalah pertumbuhan terhambat atau kekerdilan (kretinisme).
b. Kelenjar Hipofi sis
Posterior
Kelenjar hipofi sis posterior
merupakan hasil dari perluasan otak. Tepatnya berasal dari perkembangan tonjolan
hipotalamus ke arah bawah, ke arah lipatan mulut yang membentuk bagian anterior
hipofisis. Hormon yang dihasilkan kelenjar ini ada tiga, yakni vasopresin
(antidiuretic hormone = ADH), pretesin, dan
oksitosin. Vasopresin dan pretesin berfungsi mengurangi jumlah air yang
hilang dari ginjal saat keluar sebagai urine. Selain itu, kedua hormon tersebut
berfungsi menaikkan tekanan darah dengan mengecilkan arteriol. Sementara, oksitosin berperan dalam membantu proses
kelahiran dengan kontraksi uterus. Oksitosin juga membantu sekresi susu dari
payudara ibu.
2. Kelenjar Tiroid
(Kelenjar Gondok)
Kelenjar tiroid merupakan
kelenjar yang terletak pada leher, tepatnya pada laring. Kelenjar ini terdiri
atas dua lobus yakni sebelah kanan dan kiri laring. Beratnya sekitar 25 g dan
kaya akan darah. Hormon terpenting yang disekresikan kelenjar tiroid adalah
tiroksin. Hormon tiroksin terbentuk dari asam amino yang
mengandung yodium. Bagi tubuh,
hormon ini berpengaruh dalam proses metabolisme sel. Selain itu, hormon tersebut
juga memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan diferensiasi jaringan tubuh.
Beberapa penyakit manusia ada
yang disebabkan oleh kelenjar tiroid. Kondisi kelebihan hormon tiroid
(hipertiroid) dapat menimbulkan gejala hipermetabolisme (morbus
basedowi), dengan tanda-tanda meningkatnya detak jantung sehingga
muncul gugup, napas cepat dan tidak teratur, mulut menganga, dan mata melebar.
Sementara itu, apabila seseorang sebelum dewasa kekurangan hormon tiroid
(hipotiroid), tubuhnya dapat mengalami kretinisme (kerdil). Kretenisme ditandai dengan
fi sik dan mental penderita yang tumbuh tidak normal.
Pada orang dewasa, kondisi
hipotiroid dapat menyebabkan miksedema. Gejala
penyakit ini, adalah laju metabolisme rendah, berat badan bertambah, bentuk
badan menjadi besar, kulit kasar, dan rambutmudah rontok. Selain
penyakit-penyakit tersebut, seseorang juga dapat mengalami pembengkakan
kelenjar tiroid karena kekurangan makanan yang mengandung yodium. Penyakit
pembengkakan demikian dinamakan gondok.
3. Kelenjar Paratiroid
(Anak Gondok)
Kelenjar paratiroid terdiri
atas empat struktur kecil yang terdapat pada permukaan kelenjar tiroid. Hormon
yang disekresikan kelenjar ini disebut parathormon (PTH). Hormon parathormon berperan
dalam pengaturan pemakaian ion kalsium (Ca2+) dan fosfat (PO43+) pada jaringan.
Manusia jarang mengalami
hipoparathormon (kondisi kekurangan hormon parathormon). Kalaupun mengalaminya,
seseorang dapat kejang otot atau tetani. Sedangkan
hiperparathormon (kondisi kelebihan hormon parathormon) dapat menimbulkan berba
gai gejala seperti tulang menjadi rapuh, lemah, dan berbentuk abnormal. Selain
itu, kadar ion Ca2+ yang berlebihan dalam darah dapat masuk ke air seni dan
mengendap bersama ion fosfat. Endapan ini dapat membentuk batu ginjal sehingga
menyumbat saluran air seni.
4. Kelenjar Timus
Kelenjar timus merupakan
kelenjar hasil penimbunan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan. Pada orang
dewasa, kelenjar ini tidak digunakan kembali.
5. Kelenjar Adrenal
(Anak Ginjal)
Kelenjar adrenal (glandula adrenal) pada
manusia berbentuk sepasang struktur kecil yang terletak di ujung anterior
ginjal dan kaya akan darah. Masing-masing struktur kelenjar ini memiliki dua
bagian, yakni bagian luar (korteks) dan bagian dalam (medula).
Bagian korteks kelenjar adrenal
menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin)
yang berpengaruh dalam penyempitan pembuluh darah sehingga tekanan darah dan denyut
jantung meningkat. Hormon ini juga
berperan mengubah glikogen (gula otot) menjadi glukosa (gula darah). Selain itu, hormon adrenalin
bersama hormon insulin memengaruhi proses
pengaturan kadar gula dalam darah.
Sementara itu, bagian korteks
(bagian luar) adre nal mengeluarkan hormon kortin yang tersusun atas kortison dandeoksikortison. Hormon kortin dapat
memudahkan perubahan protein menjadi karbohidrat, kemudian juga mengatur
metabolisme garam dan air.
Penyakit manusia yang
disebabkan oleh kurangnya sekresi hormon ini adalah penyakit
Addison. Gejala yang timbul pada penderita penyakit ini antara
lain tekanan darah rendah, kelemahan otot, gangguan pencernaan, peningkatan
retensi kalium dalam cairan tubuh dan sel, kulit kecoklatan, dan nafsu makan
hilang. Penderitanya dapat diobati dengan pemberian hormon kortin melalui mulut
atau intramuskular.
6. Kelenjar Pankreas
Kelenjar prankeas dinamakan
juga kelenjar Langerhans atau pulau Langerhans. Pulau Langerhans merupakan sekelompok kecil
yang tersebar di seluruh pankreas. Sel-sel
pulau Langerhans tak terkait dengan
saluran pembawa getah pankreas yang
menuju duodenum. Namun, sel-sel
kelenjar ini sangat kaya akan
pembuluh darah.
Sekresi yang dihasilkan dari
kelenjar Langerhans yakni hormone insulin,
sebuah hormon berbentuk protein yang ditemukan olehDr. Frederick Banting pada tahun 1922. Hormon insulin
berperan saat proses pengubahan
gula darah (glukosa) menjadi gula otot (glikogen) di dalam hati. Sehingga, oleh hormon
tersebut, kadar gula darah menjadi turun.
Kekurangan hormon insulin pada seseorang dapat menyebabkan penyakit diabetes
melitus atau
penyakit ken cing manis. Gejala penyakit kencing
manis ditandai dengan tingginya glukosa dalam darah yang tinggi. Glukosa yang ada dalam tubuh
penderita tidak diubah menjadi glikogen dan lemak, justru sebaliknya glikogen
dan lemak yang diubah menjadi glukosa.
Selain hormon insulin, kelenjar
Langerhans juga memproduksi hormon guklagon.
Hormon guklagon hormon yang berperan dalam mengubah glikogen menjadi glukosa.
7. Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin disebut pula
dengan gonad. Meskipun fungsi
utamanya adalah memproduksi sel-sel kelamin, namun kelenjar kelamin juga
memproduksi hormon. Kelenjar kelamin laki-laki terdapat pada testis, sementara
kelenjar kelamin perempuan berada pada ovarium.
Di dalam testis terdapat sel
Leydig yang menghasilkan hormone testosteron atau androgen. Hormon
testosteron sangat berpengaruh terhadap
proses spermatogenesis (proses pembentukan sperma) dan pertumbuhan sekunder pada laki-laki.
Pertumbuhan sekunder pada anak
laki-laki ditandai dengan suara menjadi besar, bahu dan dada bertambah bidang, dan tumbuh rambut
pada bagian tubuh tertentu misalnya
kumis, janggut, cambang, ketiak, dan sekitar kemaluan.
Sementara itu, hormon
estrogen dan progesteron disekresikan oleh ovarium. Estrogen
dihasilkan oleh folikel de Graff dan dirangsang oleh hormon FSH. Hormon
estrogen berfungsi saat pembentukan kelamin sekunder wanita, seperti bahu mulai
berisi, tumbuhnya payudara, pinggul menjadi lebar, dan rambut mulai tumbuh di
ketiak dan kemaluan. Di samping itu, hormon enstrogen juga membantu dalam
pembentukan lapisan endometrium.
Bagi wanita, hormon progesteron
berfungsi menjaga penebalan endometrium, menghambat produksi hormon FSH, dan
memperlan-car produksi laktogen (susu). Hormon ini dihasilkan oleh korpus
luteum dan dirangsang oleh LH.
8. Kelenjar Pencernaan
Kelenjar pencernaan merupakan
kelenjar yang terdapat pada sa luran pencernaan. Misalnya saja kelenjar pada
lambung dan usus. Pada lambung, kelenjar mensekresikan hormon
gastrin, yaitu hormone yang berperan dalam sekresi getah
lambung. Sementarahormone sekretin dan hormon kolsistokinin disekresikan oleh kelenjar pada usus.
Ma sing-masing fungsi hormon ini adalah merangsang sekresi getah pankreas dan
getah empedu.
Sistem
Indera Pada Manusia
Alat Indera adalah alat tubuh yang
berguna untuk mengetahui keadaan di luar tubuh. Alat indera ada lima, yaitu
mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit. Kelima alat indra itu disebut panca
indera.
Pada setiap alat indera terdapat saraf. Saraf ini akan menerima rangsang
dari luar tubuh. Kemudian, saraf mengirim rangsang itu ke otak. Saat rangsang
diterima otak dengan baik, maka kita dapat melihat, mendengar, membau,
mengecap, atau meraba. Alat indera harus dirawat dengan baik. Jika alat indera
rusak, tubuh kita tidak dapat bekerja dengan baik. Akibatnya kita tidak dapat
menikmati keadaaan sekitar.
1. Mata (Indera Penglihat)
Mata adalah indra penglihat. Bentuk bola mata bulat seperti bola bekel atau
bola pingpong. Diamternya lebih kurang 2 cm. Sebagian besar terletak didalam
rongga tengkorak. Mata terdiri atas bagian-bagian terperan penting dalam proses
penglihatan. Selain itu, mata disertai bagian-bagian yang melindungi mata.
a. Bagian-bagian mata
Bagian yang melindungi mata adalah alis mata, kelopak mata, dan bulu mata. Alis
mata merupakan rambut ( bulu) yang terletak diatas mata bemata.
Kelopak mata terdiri dari kelopak atas dan kelopak bawah. Kelopak mata
berfungsi untuk melindungi mata dari benda-benda asing, misalnya debu, asap,
dan keringat. Bulu mata merupakan rambut yang terletak di kelopak mata. Bulu
mat juga berguna melindungi mata dari benda asing.
Mata juga dilengkapi dengan kelenjar air mata dan otot mata. Kelenjar air mata
menghasilkan air mata. Air mata berfungsi untuk membasahi kornea mata agar
tidak kering.air mata juga berfungsi sebagai pelumas agar mata mudah digerakkan
. kelenjar air mata mengeluarkan air mata pada saat kita mengedipkan mata. Otot
mata berguna untuk menggerakkan bola mata sehinga dapat bergerak ke kanan-kiri
dan ke atas- bawah.
Adapun bagian-bagian mata yang berhubungan dengan fungsi penglihatan, yaitu :
1) Kornea (selaput bening)
Kornea sangat penting bagi ketajaman penglihatan kita. Fungsi utama kornea mata
adalah menerima cahaya yang masuk ke mata. Cahaya tersebut diteruskan ke bagian
mata yang lebih dalam dan berakhir di retina. Kerena fungsinya itu, maka kornea
memiliki beberapa sifat yaitu tidak berwarna ( bening) dan tidak
mempunyai pembuluh darah. Kerusakan pada kornea dapat menyebabkan kebutaan.
Kornea mata orang yang sudah meninggal dapat disumbangkan untuk menyembuhkan
orang lain dari kebutaan.
2) Iris (selaput pelangi) dan pupil (anak
mata)
Iris adalah selembar otot yang terletak di belakang kornea. Iris suatu jaringan
yang kaya dengan pembuluh darah. Warna iris memberikan warna pada mata. Iris
bekerja sama dengan pupil untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke mata
sehin gga sesuai dengan kebutuhan. Pupil adalah celah (lubang) bundar yang ada
di tengah-tengah iris. Dalam cahaya terang, otot iris mengerut dan menyebabkan
iris mengecil. Mengecilnya pupil akan menghentikan cahaya agar tidak terlalu
banyak masuk ke mata. Dalam cahaya redup, otot-otot iris akan menjadi relaks
sehingga pupil melebar. Melebarnya pupil memungkinkan cahaya semakin banyak
masuk ke mata. Fungsi pupil sama dengan fungsi diafragma pada alat potret atau
kamera.
3) Lensa
Lensa terletak di belakang anak mata ( pupil) dan selaput pelangi ( iris). Fungsi
lensa adalah memfokuskan dan meneruskan cahaya yang masuk ke mata agar tepat
jatuh ke retina. Dengan demikian mata dapat melihat dengan jelas. Lensa mata
mempunyai kemampuan untuk mencembung dan memipih untuk memfokuskan
jatuhnya cahaya. Kemampuan lensa untuk mengubah kecembungannya disebut daya
akomodasi. Apabila kita mengamati benda yang letaknya dekat, maka mata
berakomodasi dengan kuat. Akibatnya, lensa mata menjadi lebih cembungdan
bayangan dapat jatuh tepat di retina. Apabila kita mengamati benda yang
letaknya jauh, maka mata tidak berakomodasi. Akibatnya, lensa berbentuk pipih.
Pada orang berusia di atas 50 tahun, daya akomodasi lensa mata mulai menurun.
Akibatnya, orang tua menjadi sulit melihat dengan jelas.
4) Badan Bening
Badan bening ini terletak di belakang lensa. Bentuknya seperti agar-agar.
Fungsi badan bening ialah meneruskan cahaya yang telah melewati lensa. Cahaya
itu selanjutnya disampaikan ke selaput jala.
5) Retina (selaput jala)
Selaput jala merupakan selaput yang terletak paling belakan . Selaput jala
menerima cahaya yang diteruskan oleh bagian-bagian mata didepannya. Pada
selaput jala terdapat ujung-ujung saraf penerima.
6) Saraf mata
Saraf
mata terutama berfungsi untuk meneruskan rangsang cahaya yang diterima.
Rangsang tersebut diteruskan ke sususnan saraf pusat yang berada di otak.
Dengan demikian, kita dapat melihat suatu benda.
b. Cara kerja mata
Mata bekerja saat melihat
objek. Tanpa cahaya, mata tidak dapat menjalankan fungsinya. Cahaya memasuki
cahaya melalui pupil. Lensa mata mengarahkan cahaya sehingga benda jatuh pada
retina. Kemudian, ujung-ujung saraf penerima yang ada di retina emnyampaikan
bayangan itu ke otak.setelah diproses di otak, kita dapat melihat benda itu.
c. Memelihara kesehatan mata
Kelainan
dan penyakit yang dapat menyerang mata adalah sebagai berikut :
1) Miopi (rabun jauh)
adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang jauh dengan jelas. Kelainan
ini dapat diatasi dengan menggunakan kacamata berlensa minus (lensa cekung).
2) Hipermiopi (rabun
dekat) adalah ketidakmampuan mata melihat benda dekat dengan jelas.
Kelainan mata ini dapat diatasi dengan menggunakan kacamata berlensa plus
(lensa cekung).
3) Presbiopi (mata
tua) adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang dekat dan
jauh dengan jelas. Kelaianan ini dapat diatasi dengan kacamata berlensa ganda,
yaitu minus dan plus.
4) Rabun senja adalah
kelainan mata barupa ketidakmampuan mata untuk melihat pada senja hari. Rabun
senja disebabkan oleh kekurangan vitamin A. biasanya, rabun senja bersifat
sementara. Di siang hari, mata mampu melihat lebih baik.
5) Buta
warna adalah ketidakmampuan mata untuk melihat warna-warna tertentu.
Misalnya, buta warna merah tidak dapat melihat mata merah.
Kelainan pada
mata dapat dicegah dengan melakukan hal-hal berikut :
1. Makan
makanan yang mengandung vitamin A
2. Menjaga
kebersihan mata agar mata tidak kemasukan kotoran.
3. Membiasakan membaca buku dengan jarak 30
cm dengan penerangan yang cukup.
4. Segera memeriksakan diri ke dokter mata
apabila mata tidak mampu melihat dengan baik.
2. Telinga (Indera Pendengar)
Telinga meupakan indera pendengar. Telinga sebagai
indera pendengar peka terhadap bunyi.
a) Bagian-bagian
telinga
Telinga
sebagaj reseptor pendengaran bunyi terdir atas 3 bagian, yaitu :
1)Telinga
luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, dan saluran telinga
luar.
2)Telinga
tengah terdiri dari selaput pendengaran (gendang telinga),
tulang-tulang pendengaran ( tulang marti, landasan, sanggurdi, dan saluran
Eustachius).
3) Telinga
dalam terdiri dari tiga setengah lingkaran, rumah siput, sakulus dan
utrikulus, dan saraf pendengar.
Ketiga
saluran setengah lingkaran, sakulus dan utrikulus merupakan alat keseimbangan
tubuh. Sakulus dam utrikulus terletak di bawah ketiga saluran setengah
lingkaran. Alat keseimbangan iniakan memberikan tanggapan terhadap perubahan
posisi tubuh. Oleh karena itu, jika telinga sakit, maka keseimbangan tubuh juga
terganggu.
b) Cara
kerja telinga
Daun telinga berfungsi sebagai corong untuk mengumpulkan getar bunyi. Getaran
bunyi tersebut kemudian masuk ke dalam lubang telinga. Apabila getaran bunyi
mencapai gendang telinga, maka gendang telinga ikut bergetar. Getaran gendang
telinga menggetarkan tulang-tulang pendengaran. Selanjutnya, tingkap jorong dan
rumah siput ikut bergetar. Demikian juga dengan cairan limfa di dalam rumah
siput. Cairan limfa merangsang ujung-ujung saraf. Ujung-ujung saraf
menyampaikan rangsangan bunyi tersebut ke otak. Dengan demikian. Kita mendengar
bunyi. Getaran bunyi yang terlalu keras dapat merobek gendang telinga sehingga
pendengaran dapat terganggu.
c) Memelihara
kesehatan telinga
Kelainan dan penyakit yang menyerang telinga, yaitu :
1)
Tuli atau tidak dapat mendengar dapat dialami sejak lahir dan dapat juga
setelah dewasa. Pada umumnya, tuli tidak dapat disembuhkan. Akan tetapi,
penderita tuli yang tidak parah dapat ditolong dengan menggunakan alat bantu
dengar ( hearing aid).
2)
Keluarnya cairan berbau busuk dari telinga akibat terjadi radang pada telinga
bagian dalam.
3)
Bisul atau luka dapat terjadi di dalam telinga akibat infeksi.
Agar terhindar dari berbagai kelainan atau penyakit telinga, hal-hal yang harusdiperhatikan
antara lain :
1) Kebersihan
telinga harus dijaga agar lubang telinga tidak tersumbat.
2) Sebaiknya,
hindari bunyi yang terlalu keras.
3) Jika
telinga sering berdenging, segeralah pergi ke dokter THT.
3. Lidah ( Indera
Pengecap)
a) Bagian-bagian lidah
Lidah terletak didalam mulut. Permukaaan lidah kasar karena penuh bitil-bintil
yang disebut papila. Pada binti-bintil lidah terdapat saraf pengecap. Lidah
merupakan otot yang tebal. Pada pangkal lidah terdapat kelenjar limfa
berlapiskan selaput yang berlendir.
b) Cara
kerja lidah
Makanan atau minuman yang masuk ke dalam mulut memberi rangsangan ke
ujung-ujung saraf pengecap. Rangsangan dari makana tersebut kemudian diteruskan
ke otak. Dengan demikian, kita dapat mengecap (merasakan) makanan atau minuman
tersebut.Selain sebagai indera pengecap, lidah juga berfungsi sebagai alat
bicara dan pengatu letal makanan. Perpaduan gerakan lidah, bibir, langit-langit
mulut, dan gigi menghasilkan berbagai macam bunyi. Lidah mengatur letak makanan
pada saat sedabg dikunyah . setelah itu, lidah akan mendorong makanan masuk ke
kerongkongan.
c)
Merawat kesehatan lidah
Penyakit yang sering menyerang lidah adalah sariawan. Sariawan mengakibatkan
lidah memerah dan tampak luka. Penyakit ini cukup mengganggu karena menimbulkan
rasa sakit pada saat kita menggerakkan lidah untu mengunyah dan berbicara.
Penyakit ini dapat dicegah dan disembuhkan dengan mengonsumsi vitamin C.
Cara
merawat kesehatan lidah antara lain :
1) Menghindari
makanan yang terlalu panas atau dingin.
2) Gunakan
sikat gigi yang bersih dan lembut.
3) Rajin mengunsumsi
makanan yang mengandung vitamin C.
4. Hidung (Indera Pembau)
a). Bagian-bagian hidung
Berfungsi sebagai indera pembau dan sebagai jalan pernapasan. Bagian hidung
yang sangat sesitif tergadap bau terdapat pada bagian atas (di dalam)
rongga hidung. Hidung juga merupakan pintu masuk udara pernapasan
ke dalam tubuh. Di dalam pintu rongga hidung (bagian depan) terdapat rambut
halus dan selaput lendir yang berguna untuk menyaring udara yang dihirup.
b). Cara
kerja hidung
Bau dapat tercium jika bau tersebut sampai di rongga hidung. Bagan baiu
menimbulkan rangsangan yang kemudian diterima oleh ujung-ujung saraf pembau
yang ada di hidung. Rangsangan bau tersebut diteruskan ke otak. Dengan
demikian, kita dapat mencium bau.
c).
Merawat kesehatan hidung
Ketidakmampuan
hidung untuk mencium bau disebut anosmia. Anosmia diakibatkan
oleh hal-hal sebagai berikut :
1) Terjadinya
penyumbatan rongga hidung, misalnya akibat pilek dan pembengkakan kelenjar
polip.
2) Gangguan
pada urat saraf indera pembau.
Agar
hidung dapat berfungsi dengan baik, hidung harus dirawat dengan baik. Setiap
hari, hidung harus dibersihkan. Hidung menjadi kotor karena udara yang kita
cium mengandung butiran debu. Segeralah ke dokter jika kamu menderita pilek
lebih dari seminggu agar pilekmu tidak semakin parah. Pilek yang lama dapat
merusak indera pembau.
5. Kulit
Seluruh tubuh kita dilapisi oleh kulit. Kulit berfungsi sebagai indera peraba.
Dengan kulit, kita dapat membedakan permukaan kasardan permukaan halus.
Demikian pula kita dapat membedakan benda panas dan benda dingin. Kulit juga
dapat berfungsi sebagai pelindung tubuh dengan cara melapisi tubuh.
a) Bagian-bagian kulit
Kulit terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar dan lapisan dalam. Lapisan
luar tdisebut juga epidermis. Lapisan dalam disebut juga dermis.
Lapisan luar tersusun atas dua lapisan, yaitu kulit ari dan lapisan malpighi.
Kulit ari tersusun atas sel-sel mati dibawahnya. Kulit ari berfungsi mencegah
masuknya bakteri dan menguapnya air dari tubuh. Lapisan malpighi tersusun atas
sel-sel yang aktif membelah diri. Sel terluar lapisan malpighi mati dan
kemudian menggantikan sel kulit ari yang menggelupas. Lapisan dalam tersussun
dari jaringan lemak, kelenjar keringat, saluran keringat, kelenjar minyak,
pembuluh darah, dan saraf penerima rangsang yang disebut reseptor.
b) Cara kerja kulit
Sentuhan yang dilakukan pada semua benda menghasilkan rangsang. Rangsang itu
diterima oleh reseptor kulit. Kemudian, rangsang itu diteruskan oleh reseptor
ke otak. Dengan demikian, kita dapat meraba suatu benda. Otak juga
memerintahkan tubuh untuk menanggapi rangsang itu. Karena informasi yang cepat,
tubuh kita dapat terhidar dari bahaya luar, misalnya saat kita menyentuh benda
yang panas. Jika tubuh tidak tahan panas itu, maka secara refleks tubuh akan
menghindari panas tersebut. Dengen demikian, tubuh terhindar dari kerusakan
yang lebih fatal.